Rabu, 19 Mei 2010

SINTUWU MAROSO DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DI POSO

Sintuwu Maroso berasal dari dua suku kata, yaitu sintuwu yang berarti persekutuan, persatuan, kesederhanaan dan kata Maroso yang berarti kuat. Jadi bila digabungkan,Sintuwu Maroso dapat diartikan sebagai suatu persekutuan hidup yang kuat, dimana kehidupan masyarakatnya diwarnai oleh harmoni dan toleransi. Selain itu, Sintuwu Maroso juga seringkali diartikan sebagai kerjasama atau gotong royong yang kuat.
Sintuwu Maroso adalah semboyan yang sudah menjadi falsafah hidup to Poso ( orang poso). Sintuwu Maroso adalah pengejawantahan (perwujudan) impian masyarakat Pamona-Poso. Sesuatu hal yang menjadi impian seluruh masyarakat Pamona-Poso.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa, Sintuwu Maroso adalah sesuatu hal yang menjadi impian dan harapan masyarakat Pamona-Poso, harapan inilah yang disebut Visi. Tentunya untuk mengimplementasikan Visi tersebut tidaklah semudah mengedipkan mata, tetapi diperlukan dukungan moral dan materil untuk mencapainya.
Karenanya harus ada upaya dari seluruh komponen masyarakat untuk membuat cara-cara untuk mencapai impian tersebut. Impian ini sudah lama dikumandangka oleh generasi pendahulu atau para leluhur (tau tu’ata), kita semua generasi penerus mempunyai tanggungjawab moral untuk melanjutkan pencapaian visi tersebut. Salah satu caranya adalah melalui penetapan misi yang berisi langkah-langkah kongkrit para pemimpin masarakat dalam hal ini pemerintah untuk membawa visi “SINTUWU MAROSO” berakar kuat di dada setiap insan masyarakat poso.
Semboyan “Sintuwu Maroso” dalam penyelenggaraan pemerintahan di poso sangatlah penting, karena dengan berpegang teguh pada prinsip-prinsip kesederhanaan, persatuan dan gotong royong yang kuat yang terkandung di dalamnya dapat membantu menciptakan suatu pemerintahan yang baik. Pemerintahan yang selalu menciptakan persatuan bagi rakyatnya.

2 komentar:

  1. Dwie.....
    Silahkan kembangkan menjadi sebuah makalah minimal 7 halaman (termasuk pendahuluan sampai kesimpulan)posting paling lambat tgl 1 Juni 2010.

    BTW, kok abstraksinya mirip dengan Nulaela Ndobe?????? saya tidak tau yang mana menjadi "inspirasi" Dwie dijadikan refrensi oleh Ela atau sebaliknya??????

    member it.......
    blogger paling anti copy paste





    Salam Blogger

    BalasHapus
  2. terimakasih pak atas commentnya,,,
    sintuwu maroso saya ambil karena sesuai tugas dari bapak, yaitu model kearifan lokal dari daerah masing2,jadi saya ambil yang dari poso karena saya dari poso..

    BalasHapus